1. Cari beasiswa “pintu belakang”
Cara yang lebih cerdas adalah dengan mencari yang namanya “beasiswa pintu belakang”. Bagaimana caranya? Kamu bisa mencoba:
– Kontak universitas tujuanmu.Kirimkan CV dan riwayat pendidikan.Tanyakan apakah mereka membuka jalur beasiswa independen.
– Kontak profesor di universitas tujuanmu.Cari profesor yang sudah pernah menulis buku di bidang yang sudah kamu pelajari.Tawarkan diri untuk membantu risetnya(tentu,kamu harus menjelaskan kompetensimu),dan mintalah dia untuk mendanaimu kuliah di sana.
– Kontak kakak kelas,kakak angkatan yang saat ini sudah di luar negeri.Mereka pasti mengetahui jalur khusus untuk mendapatkan beasiswa”jalur belakang”.
2. Jangan minder.Luruskan niat dan upercaya kalau kamu pasti bisa kuliah ke luar negeri
Beberapa dari kita mungkin merasa tidak percaya diri untuk melanjutkan kuliah ke luar negeri.Mungkin karena kita merasa IPK pas-pasan ,kemampuan bahasa Inggris juga seadaanya itu bukan hambatan.
Sudah banyak teman-teman kita yang membuktikan bahwa mereka berhasil mendapatkan beasiswa S-2 dengan IPK maupun bahasa inggris pas-pasan.
Contohnya adalah Pak Rhenald Kasali,guru besar UI.Ia berhasil ,mendapatkan beasiswa ke Amerika Serikat dengan IP dua koma,dan bahasa inggris yang sangat minim.
Contoh lain adalah Pak Yohanes Surya yang juga sukses mendapatkan beasiswa ke Amerika Serikat padahal waktu itu TOEFL-nya hanya 425.
3. Buat rekomendasi dan motivation letter yang meyakinkan
Surat rekomendasi dan motivation letter adalah faktor penentu yang cukup signifikan saat melamar beasiswa.Ada banyak kasus dimana banyak mahasiswa yang berhasil mendapatkan beasiswa.
Padahal nilai tes dokumen,tes tertulis,dan tes wawancaranya biasa-biasa saja.Bedanya dia berhasil mendapatkan surat rekomendasi yang sakti dan motivation letter yang mampu menyentuh hati si pemberi beasiswa.
4. Ngobrol dengan mahasiswa yang sudah mendapatkan beasiswa
Ini juga penting.Daripada bingung-bingung mencari prediksi soal atau sibuk menerka-nerka soal yang akan diujikan saat tes,langsung saja ngobrol dengan mahasiswa yang sukses menerima beasiswa tersebut.Kamu akan dapat berbagai tips yang pasti sangat berguna,yang nggak akan bisa dicari begitu saja dari internet.
5. Proaktif membangun relasi
Kalau ingin mendapatkan beasiswa ke luar negeri,kamu harus sadar akan “relasi” itu sangat penting.Cobalah untuk bergaul dengan orang-orang yang memiliki channel ke berbagai beasiswa.Coba juga untuk menjalin pertemanan dengan para Ketua PPI(Persatuan Pelajar Indonesia)dari berbagai negara bisa via Facebook ataupun blog.
6. Keterima dulu,baru cari beasiswa
Ini adalah langkah cerdas untuk meraih beasiswa,namun tidak banyak dilakukan oleh mahasisaa Indonesia.Jika kamu sudah diterima di universitas luar,jalanmu untuk mendapatkan beasiswa akan lebih mudah daripada jika kamu harus melamar dari nol.
Kamu bisa mengajukan beasiswa ke pemerintah negara universitas tersebut,ke pihak swasta,ke institusi pendidikan,ke profesor universitas, dan masih banyak lagi kemungkinan lainnya.
Sekedar info,ada banyak universitas yang mau menerima mahasiswa Indonesia tanpa berbagai syarat yang ribet.Kamu cukup mengirimkan dokumen,membayar pendafatran universitas,dan menuggu hasilnya.Tidak perlu tes tertulis,bahkan banyak yang menggratiskan biaya pendaftaran.
7. Persiapan sedini mungkin
Lakukan persiapan sedini mungkin untuk kuliah ke luar negeri.Mulai saat ini cari relasi sebanyak mungkin . Mulailah bergabung ke berbagai grup/milis beasiswa.Mulai ngobrol dengan kakak angkatan atau teman-temanmu di luar negeri.Mulai persiapkan TOEFL dan dokumen-dokumen lain yang diperlukan.Mulai cari informasi tentang universitas-universitas tujuanmu,sedetail mungkin.Mulai persiapanmu dari sekarang.Makin dini kamu mempersiapkan diri,makin besar pula peluangmu untuk mendapatkan beasiswa S-2 ke luar negeri.