Lulus dari Universitas China
Jessica Suharto
(jessica_candilicious@yahoo.com)
Semakin pentingnya bahasa dalam era informasi ini, maka semakin banyak mahasiswa yang menyadari pentingnya menguasai bahasa asing. Karena bahasa Inggris sudah biasa, maka saya tertarik untuk belajar bahasa Mandarin. Bahasa Mandarin terkenal akan keunikan hurufnya dan keempat nadanya, itulah yang membuatnya unik. Saya pun memutuskan untuk kuliah di China, negara asal muasal bahasa Mandarin.
Pada tahun 2010, begitu lulus SMA, berangkat lah saya ke China untuk studi Chinese Education selama 4 tahun. Saya kuliah di Jinan University di Guangzhou, kota terbesar ketiga di China. Disana banyak mahasiswa internasional dari berbagai belahan dunia, ada yang dari Eropa, Amerika, Timur Tengah dan lainnya. Teman sekelasku kebanyakan berasal dari Asia Tenggara. Pada awalnya sulit beradaptasi di lingkungan yang baru ini. Saya harus belajar beradaptasi dengan iklimnya, makanan, bahasa, serta budayanya. Saya juga mempunyai roommate dari Thailand jadi saya pun harus beradaptasi dengan budayanya. Tapi setelah beberapa bulan saya pun mulai terbiasa, dan bahkan menyukai kehidupan saya di Guangzhou itu. Pergi hangout bersama dengan teman-teman dan shopping bersama di akhir pekan serta pergi mencicipi lezatnya masakan disana. Menurut saya, studi ke luar negeri sangat baik untuk para mahasiswa yang baru lulus SMA, karena ini melatih kemandirian kita dan melatih kemampuan adaptasi kita, kita jadi bisa melakukan banyak hal sendiri tanpa bergantung kepada orang tua.
Saya sangat menyukai makanan-makanan di Guangzhou, itu seperti surga makanan bagi saya. Makanannya enak-enak, dan banyak restoran asing disana seperti restoran korea, Vietnam, Itali, Arab sehingga saya tidak hanya bisa mencicipi Chinese food tapi juga bisa mencoba makanan dari negara lain. Roommate ku yang berasal dari Thailand juga sering memasakkan masakan Thailand untukku. Selain itu, saya juga sangat menyukai transportasinya yang sangat maju dan efisien, kamu bisa bepergian dengan MRT atau bis umum yang beroperasi dari pagi hingga malam.
Selama masa kuliah saya di Guangzhou, saya belajar banyak hal dan mencoba banyak hal juga. Saya merasakan keindahan wisata kota Guangzhou dan bertemu dengan banyak orang lokal. Saya juga pernah bekerja part-time sebagai pelayan restoran, sebagai translator harian dan sebagai Indonesian tour guide yang memimpin tur dari Indonesia jalan-jalan di Guangzhou dan sekitarnnya. Dari pengalaman-pengalaman tersebut, saya mendapat pengalaman yang sangat berharga. Selain mendapat pengalaman, saya juga mendapat kesempatan untuk melatih bahasa saya langsung dengan orang lokal. Sekolah kami juga sering mengadakan camp pelatihan dan karyawisata ke kota-kota disekitar Guangzhou dan saya selalu ikut serta dalam kegiatan-kegiatan tersebut.
Biaya hidup di China tidak semahal biaya hidup di Amerika dan Eropa sehingga menjadi pilihan yang bagus untuk kalangan menengah keatas. Guangzhou adalah kota bisnis, disini banyak sekali pusat-pusat perbelanjaan dan pabrik-pabrik. Banyak mahasiswa yang datang ke Guangzhou untuk belajar bahasa sambil berbisnis disini.
China adalah negara yang sedang berkembang, dia jauh lebih maju dari Indonesia. Disini pembangunan berjalan dengan sangat pesat. Di Guangzhou banyak gedung-gedung pencakar langit dan mal yang sangat bagus, juga banyak tempat wisata bersejarah. Jadi, dia memadukan modern dan budaya tradisionalnya. Saya sangat menyukainya.
Setelah menimba ilmu selama 4 tahun dan melewati sidang skripsi, saya akhirnya di wisuda juga pada summer 2014. Senangnya bisa lulus dari universitas bergengsi di Guangzhou. Tapi di sisi lain, saya juga sedih karena akan berpisah dengan teman-teman saya yang kebanyakan berasal dari negara yang berbeda. Setelah lulus, kebanyakan dari kami akan balik ke negara asal kami untuk bekerja tetapi ada juga beberapa teman saya yang memutuskan untuk studi lebih lanjut di China.
Menjelang kelulusan, saya memuaskan diri untuk berjalan-jalan sepuasnya dan makan sepuasnya di Guangzhou. Karena saya akan pulang dan bekerja di Indonesia. Setelah bekerja nanti, mungkin tidak akan mempunyai begitu banyak waktu luang seperti saat kuliah. Setelah tinggal disana selama 4 tahun, saya sangat tidak rela untuk berpisah dengan Guangzhou. Kuliah disana akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan.